Sabtu, 27 Desember 2008

SYOK

Sebelum kita membahas All About Shock (bahasa kerennya syok), kita harus tau apaan sih yang dimaksud dengan syok?

Jawab:

  • Syok adalah, menurunnya tekanan darah sistolik <90>

  • Syok merupakan keadaan darurat yang disebabkan oleh kegagalan perfusi darah ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel. Note : (Dalam keadaan berat terjadi kerusakan sel yang tak dapat dipulihkan lagi (syok irreversible); oleh karena itu penting untuk mengenali keadaan yang dapat disertai syok, gejala dini dan penanggulangannya.)

  • Syok sirkulasi berarti ketidakcukupan aliran darah di seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh mengalami kerusakan akibat terlalu sedikitnya aliran, etrurtama terlalu sedikitnya penyediaan oksigen dan zat makanan lainnya bagi sel-sel jaringan. (guyton)


Tahap-tahapan Syok

  1. Tahap non-progresif (kadang-kadang disebut juga tahap kompensasi) sehingga mekanisme kompensasi sirkulasi normal akan menyebabkan pemulihan sempurna tanpa dibantu terapi dari luar.

  2. Tahap progresif, ketika syok menjadi semakin buruk sampai timbul kematian.

  3. Tahap irreversible, ketika syok telah jauh berkembang sedemikian rupa sehingga semua bentuk terapi yang diketahui tidak mampu lagi menolong penderita, meskipun, pada saat itu, orang tersebut masih hidup.


PEMBAGIAN BERDASAR PENYEBAB:
  1. Syok hipovolemik

  2. Syok kardiogenik

  3. Syok septik

  4. Syok neurogenik


SYOK HIPOVOLEMIK

Syok akibat berkurangnya volume isi dalam sistem sirkulasi, yang mengakibatkan penurunan tekanan darah sistolik <90>

Penyebab:

  1. Diare akut dengan pengurangan cairan tubuh >20% BB

  2. Perdarahan >20% volume total darah dalam waktu singkat (keluar tubuh atau dalam tubuh)

  3. Muntah akut dengan pengurangan cairan tubuh >20 BB


SYOK KARDIOGENIK

Syok akibat berkurangnya curah jantung (cardiac output), sehingga menimbulkan gejala berkurangnya perfusi pada jaringan. Disebut juga pump failure

PENYEBAB

  1. Infark miokard akut à kerusakan otot jantung

  2. Kerusakan katup jantung: stenosis mitral, insufisiensi mitral, stenosis katup aorta, insufisiensi katup aorta

  3. Gangguan irama jantung: atrial fibrilasi, ventrikular fibrilasi, ventrikular takhikardi

  4. Gangguan sistem konduksi hantaran listrik jantung: atrioventrikular blok, sinoaurikular blok


SYOK SEPTIK

Syok oleh karena infeksi berat seluruh tubuh/sistemik (sepsis). Penurunan tekanan darah disebabkan berpindahnya volume intravaskuler (pooling) pada sistem vaskuler di abdomen (splanchnicus)

Beberapa penyebab khas dari syok septic antara lain sebagai berikut:

  1. Peritonitis yang disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uterus dan tuba falofii, seringkali adalah akibat dari abortus instrumentalis yang dilakukan dalam kondisi yang tidak steril.

  2. Peritonitis karena rupture usus, kadang-kadang disebabkan oleh penyakit usus dan kadang-kadang oleh cedera.

  3. Infeksi generalisata karena penyebaran dari infeksi kulit biasa, seperti infeksi streptokokus atau stafilokokus.

  4. Infeksi gangrenosa generalisata yang secara spesifik disebabkan oleh basil gangrene gas, mula-mula menyebar melalui jaringan itu sendiri dan akhirnya lewat darah ke organ interna, terutama hati.

  5. Infeksi yang menyebar ke dalam darah dari ginjal atau traktus urinarius, seringkali disebabkan oleh basil koli.


SYOK NEUROGENIK

Syok oleh karena gangguan pada sistem syaraf, terutama pada pusat kardiopulmoner di medulla oblongata, misalnya karena stroke perdarahan atau iskhemik.

Penyebab syok neurogenik. Beberapa factor yang dapat menyebabkan hilangnya tonus vasomotor adalah

  1. Anestesi umum yang dalam, seringkali menekan pusat vasomotor sehingga menimbulkan kolaps vasomotor, dengan akibat syok neurogenik.

  2. Anestesi spinal, terutama bila menyeluruh keatas sepanjang medula spinalis, menghambat aliran impuls simpatis keluar dari system saraf dan menjadi penyebab yang kuat dari syok neurogenik.

  3. Kerusakan otak seringkali menyebabkan kolaps vasomotor. Banyak penderita yang mengalami gegar otak atau kontosio daerah basal otak mengalami syok neorogenik yang hebat.

SYOK ANAFILAKTIK

Anafilaksis terutama disebabkan oleh suatu reaksi antigen-antibodi yang timbul segera setelah suatu antigen, yang sangat sensitive untuk seseorang , telah masuk kedalam sirkulasi. Satu efek utamanya adalah menyebabkan basofil dalam darah dan sel mast dalam jaringan prekapilermelepaskan histamine atau bahan seperti jhistamin. Histamin selanjutnya akan menyebabkan (1) kenaikan kapasitas vascular akibat dilatasi vena, (2) dilatasi arteriol yang mengakibatkan tekanan arteri menjadi sangat menurun, dan (3) kenaikan luar biasa pada permeabilitas kapiler dengan hilangnya cairan dan protein ke dalam ruang jaringan secara cepat. Hasil akhirnya merupakan suatu penurunan yang luar biasa pada alir balik vena dan seringkali menimbulkkan syok serius sehingga pasien meninggal dalam beberapa menit.

TANDA DAN GEJALA SYOK

  1. Penurunan tekanan darah

  2. Ekstremitas dingin, kecuali pada septik

  3. Penurunan kesadaran

  4. Denyut jantung meningkat, kecuali pada kardiogenik

  5. Sesak nafas

  6. Penggantian volume (+ cairan)

  7. Oksigenasi cukup

  8. Obat inotropik (jantung), vasokonstriktor

  9. Antibiotika pada septik

  10. Diet yg cukup (tinggi kalori)


PRINSIP TERAPI

  1. Penggantian volume (+ cairan)

  2. Oksigenasi cukup

  3. Obat inotropik (jantung), vasokonstriktor

  4. Antibiotika pada septik

  5. Diet yg cukup (tinggi kalori)


Secara klinik, syok dibagi menjadi dua bagian besar yaitu

  1. Syok Hipovolemik, syok dengan volume plasma berkurang

    1. Kehilangan plasma ke luar tubuh cth; perdarahan, gastroenteritis, renal (diabetes mellitus, diabetes insipidus) kulit (luka baker, keringat berlebihan)

    2. Kehilangan cairan di dalam ruang tubuh cth; patah tulang panggul atau iga, asites, ileus obstruktif, hemotoraks, hemoperitonium

  2. Syok normovolemik

    1. Kardiogenik (koroner/non koroner)-Infark jantung, payah jantung, aritmi

    2. Obstruksi aliran darah-Emboli paru, tension pneumotoraks, tamponade jantung, aneurisma aorta dissecans, intra kardiak (miksoma ball-valve thrombus.

    3. Neurogenik-Trauma/nyeri hebat, obat-obatan, hipotensi ortostatik, lesi sumsum tulang

    4. Lain-lain-Infeksi/sepsis (syok septic), anafilaktik, kegagalan endokrin

TRANSFUSI

BAB I

PENDAHULUAN


I.1. Latar Belakang

Teknik transfusi darah ditemukan pada tanggal 3 Juni 1667, untuk pertama kalinya dalam sejarah kedokteran dan operasi, dokter asal Perancis, Jean Baptist Denis berhasil melakukan transfusi darah. Keberhasilan operasi transfusi darah pertama ini merupakan lompatan besar dalam ilmu kedokteran karena sebelumnya, banyak sekali pasien yang harus kehilangan nyawanya akibat kekurangan darah.(4)

Pengobatan dengan transfusi diakui serta diterima dalam dunia kedokteran, setelah Dr. Karel Landsteiner menemukan golongan darah A, B, AB dan O pada tahun 1940 dan patokan inilah yang dipakai sampai sekarang di dunia.(3)

Teknik pemisahan plasma darah ditemukan 3 Juni 1904, Charles Richard Drew, seorang dokter penemu teknik pemisahan dan pengawetan plasma darah, terlahir ke dunia di kota Washington D.C. Ia menuntut ilmu kedokteran di McGill University di Montreal, Kanada. Pada tahun 1938, Drew mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Columbia Univesity, New York dan di sana ia melakukan penelitian terhadap berbagai problem yang ditemukan dalam transfusi darah. Selama penelitian itu, dia menemukan bahwa plasma darah atau cairan darah yang tidak mengandung sel, dapat dikeringkan dan disimpan dalam waktu lama tanpa mengalami kerusakan. Penemuan besar Charles Drew ini mendapat sambutan dari dunia inetrnasional dan pada tahun 1939, Drew menerima bantuan dana dari Asosiasi Transfusi Darah dan ia membuka bank penyimpanan darah di Columbia Presbyterian Hospital. Pada tahun 1940, Charles Drew menerima gelar doktor dan menjadi warga AS kulit hitam pertama yang menerima gelar ini. Charles Drew meninggal dunia tahun 1950 akibat kecelakaan mobil.(4)


I.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang definisi transfusi darah, macam bentuk sediaan darah serta komponen darah, indikasi pemberian transfusi darah, komplikasi dan reaksi transfusi darah.



BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Definisi

Transfusi darah ialah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran darah penerima (resipien).(2) Definisi lain adalah sutu proses pekerjaan memindahkan darah dari orang yang sehat kepada oarang yang sakit.(3)

Darah tersusun dari komponen-komponen eritrosit, leukosit, trombosit dan plasma yang mengandung faktor pembekuan. Pemberian komponen darah yang diperlukan saja dapat dibenarkan daripada pemberian whole blood yang lengkap, prinsip ini lebih ditekankan lagi pentingnya di bidang pediatri dikarenakan bayi maupun anak yang sedang tumbuh tidak perlu diganggu sistem imunologisnya oleh antigen yang tidak diperlukan. Pemberian whole blood hanya dilakukan atas indikasi anemia pasca perdarahan yang akut dan untuk transfusi tukar.(2)

II.2. Macam-macam bentuk sediaan darah dan komponen darah

a. Darah lengkap (whole blood)

Darah lengkap mempunyai komponen utama yaitu eritrosit, darah lengkap juga mempunyai kandungan trombosit dan faktor pembekuan labil (V, VIII). Volume darah sesuai kantong darah yang dipakai yaitu antara lain 250 ml, 350 ml, 450 ml. Dapat bertahan dalam suhu 4°±2°C. Darah lengkap berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit dan plasma secara bersamaan. Hb meningkat 0,9±0,12 g/dl dan Ht meningkat 3-4 % post transfusi 450 ml darah lengkap.(6)

b. Sel darah merah

  • Packed red cell

Packed red cell diperoleh dari pemisahan atau pengeluaran plasma secara tertutup atau septik sedemikian rupa sehingga hematokrit menjadi 70-80%. Volume tergantung kantong darah yang dipakai yaitu 150-300 ml. Suhu simpan 4°±2°C. Lama simpan darah 24 jam dengan sistem terbuka.(3)

Packed cells merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah dipekatkan dengan memisahkan komponen-komponen yang lain. Packed cells banyak dipakai dalam pengobatan anemia terutama talasemia, anemia aplastik, leukemia dan anemia karena keganasan lainnya. Pemberian transfusi bertujuan untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan alat-alat tubuh. Biasanya tercapai bila kadar Hb sudah di atas 8 g%.

Dosis transfusi darah didasarkan atas makin anemis seseorang resipien, makin sedikit jumlah darah yang diberikan per et mal di dalam suatu seri transfusi darah dan makin lambat pula jumlah tetesan yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi gagal jantung. Dosis yang dipergunakan untuk menaikkan Hb ialah dengan menggunakan rumus empiris:

Kebutuhan darah (ml) = 6 x BB (kg) x kenaikan Hb yang diinginkan.

Penurunan kadar Hb 1-2 hari pasca transfusi, maka harus dipikirkan adanya auto immune hemolytic anemia. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji coombs dari serum resipien terhadap eritrosit resipien sendiri atau terhadap eritrosit donor. Keadaan demikian pemberian washed packed red cell merupakan komponen pilihan disamping pemberian immuno supressive (prednison, imuran) terhadap resipien.(2)

  • Red cell suspension

Dibuat dengan cara mencampur packed red cell dengan cairan pelarut dalam jumlah yang sama.

  • Washed red cell

Washed red cell diperoleh dengan mencuci packed red cell 2-3 kali dengan saline, sisa plasma terbuang habis. Berguna untuk penderita yang tak bisa diberi human plasma. Kelemahan washed red cell yaitu bahaya infeksi sekunder yang terjadi selama proses serta masa simpan yang pendek (4-6 jam). Washed red cell dipakai dalam pengobatan aquired hemolytic anemia dan exchange transfusion.(3)

  • Darah merah pekat miskin leukosit

Kandungan utama eritrosit, suhu simpan 4°±2°C, berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit pada pasien yang sering memerlukan transfusi. Manfaat komponen darah ini untuk mengurangi reaksi panas dan alergi.(6)


c. Suspensi granulosit/leukosit pekat

Kandungan utama berupa granulosit dengan volume 50-80 ml. Suhu simpan 20°±2°C. Lama simpan harus segera ditransfusikan dalam 24 jam.(6)

Transfusi granulosit diberikan bila penderita nutropenia dengan panas tinggi telah gagal diobati dengan antibiotik yang tepat lebih dari 48 jam. Transfusi granulosit diberikan kepada para penderita leukemia, penyakit keganasan lainnya serta anemia aplastik yang jumlah leukositnya 2000/mm3 atau kurang dengan suhu 39°C atau lebih.

Donor dari keluarga terdekat akan memperkecil kemungkinan reaksi transfusi. Bila tidak diperoleh donor yang cocok golongan ABO-nya maka dapat dipilih donor golongan O. Komponen suspensi granulosit harus diberikan segera setelah pembuatan dan diberikan secara intravena langsung atau dengan tetesan cepat. Efek pemberian transfusi granulosit ini akan tampak dari penurunan suhu, bukan dari hitung leukosit penderita. Penurunan suhu terjadi sekitar 1-3 hari pasca transfusi.(2)

d. Suspensi trombosit

Pemberian trombosit seringkali diperlukan pada kasus perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan trombosit. Pemberian trombosit yang berulang-ulang dapat menyebabkan pembentukan thrombocyte antibody pada penderita. (3)

Transfusi trombosit terbukti bermanfaat menghentikan perdarahan karena trombositopenia. Indikasi pemberian komponen trombosit ialah setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar dengan jumlah trombositnya kurang dari 50.000/mm3. misalnya perdarahan pada trombocytopenic purpura, leukemia, anemia aplastik, demam berdarah, DIC dan aplasia sumsum tulang karena pemberian sitostatika terhadap tumor ganas. Splenektomi pada hipersplenisme penderita talasemia maupun hipertensi portal juga memerlukan pemberian suspensi trombosit prabedah. Komponen trombosit mempunyai masa simpan sampai dengan 3 hari.(2)


Macam sediaan:
  • Platelet Rich Plasma (plasma kaya trombosit)

Platelet Rich Plasma dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar. Penyimpanan 34°C sebaiknya 24 jam.

  • Platelet Concentrate (trombosit pekat)

Kandungan utama yaitu trombosit, volume 50 ml dengan suhu simpan 20°±2°C. Berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit. Peningkatan post transfusi pada dewasa rata-rata 5.000-10.000/ul. Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi Antigen trombosit donor.(6)

Dibuat dengan cara melakukan pemusingan (centrifugasi) lagi pada Platelet Rich Plasma, sehingga diperoleh endapan yang merupakan pletelet concentrate dan kemudian memisahkannya dari plasma yang diatas yang berupa Platelet Poor Plasma. Masa simpan ± 48-72 jam.(3)

e. Plasma

Plasma darah bermanfaat untuk memperbaiki volume dari sirkulasi darah (hypovolemia, luka bakar), menggantikan protein yang terbuang seperti albumin pada nephrotic syndrom dan cirhosis hepatis, menggantikan dan memperbaiki jumlah faktor-faktor tertentu dari plasma seperti globulin.(3)

Plasma diperlukan untuk penderita hiperbilirubinemia. Komponen albumin di dalam plasma yang diperlukan untuk mengikat bilirubin bebas yang toksis terhadap jaringan otak bayi. Tindakan ini biasanya mendahului suatu tindakan transfusi tukar. Dosis yang diperlukan ialah 35 ml/kgbb. Penggunaan sebagai plasma expander pada renjatan, substitusi protein pada kesulitan masukan oral jarang dilakukan.(2)

Macam sediaan plasma adalah:

  • Plasma cair

Diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood pada pembuatan packed red cell.

  • Plasma kering (lyoplylized plasma)

Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku dan lebih tahan lama (3 tahun).

  • Fresh Frozen Plasma

Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar dan langsung dibekukan pada suhu -60°C. Pemakaian yang paling baik untuk menghentikan perdarahan (hemostasis).(3)

Kandungan utama berupa plasma dan faktor pembekuan labil, dengan volume 150-220 ml. Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun. Berguna untuk meningkatkan faktor pembekuan labil bila faktor pembekuan pekat/kriopresipitat tidak ada. Ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia.(6)

  • Cryopresipitate

Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah faktor VIII atau anti hemophilic globulin (AHG), faktor pembekuan XIII, faktor Von Willbrand, fibrinogen. Penggunaannya ialah untuk menghentikan perdarahan karena kurangnya AHG di dalam darah penderita hemofili A. AHG tidak bersifat genetic marker antigen seperti granulosit, trombosit atau eitrosit, tetapi pemberian yang berulang-ulang dapat menimbulkan pembentukan antibodi yang bersifat inhibitor terhadap faktor VIII. Karena itu pemberiannya tidak dianjurkan sampai dosis maksimal, tetapi sesuai dosis optimal untuk suatu keadaan klinis.(2)

Pembuatannya dengan cara plasma segar dibekukan pada suhu -60°C, kemudian dicairkan pada suhu 4-6°C. Akibat proses pencairan terjadi endapan yang merupakan cryoprecipitate kemudian dipisahkan segera dari supernatant plasma.(3)

Setiap kantong kriopresipitat mengandung 100-150 U faktor VIII. Cara pemberian ialah dengan menyuntikkan intravena langsung, tidak melalui tetesan infus, pemberian segera setelah komponen mencair, sebab komponen ini tidak tahan pada suhu kamar. (2)

Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun, ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping berupa demam, alergi.

  • Heated plasma

Plasma dipanaskan pada suhu 60°C selama 10 jam. Bahaya hepatitis berkurang. Heated plasma mengandung albumin 88%, globulin 12%, NaCL 0,06%, coprylic acid Na 0,02%, Na acetyl tuphtophen 0,02%, natrium cone 50 mEq/L

  • Albumin

Dibuat dari plasma, setelah gamma globulin, AHF dan fibrinogen dipisahkan dari plasma. Kemurnian 96-98%. Dalam pemakaian diencerkan sampai menjadi cairan 5% atau 20% 100 ml albumin 20% mempunyai tekanan osmotik sama dengan 400 ml plasma biasa

II.3. Manfaat komponen darah

Komponen darah diberikan melalui transfusi dimaksudkan agar transfusi tepat guna, pasien memperoleh hanya komponen darah yang diperlukan, mengurangi reaksi transfusi, mengurangi volume transfusi, meningkatkan efisiensi penggunaan darah, serta memungkinkan penyimpanan komponen darah pada suhu simpan optimal.(6)

II.4. Indikasi (1,5)

a. Sel darah merah

Indikasi satu-satunya untuk transfusi sel darah merah adalah kebutuhan untuk memperbaiki penyediaan oksigen ke jaringan dalam jangka waktu yang singkat.

  • kehilangan darah yang akut, jika darah hilang karena trauma atau pembedahan, maka baik penggantian sel darah merah maupun volume darah dibutuhkan.

  • Transfusi darah prabedah diberikan jika kadar Hb 80 g/L atau kurang.

  • Anemia yang berkaitan dengan kelainan menahun, seperti penderita penyakit keganasan, artritis reumatoid, atau proses radang menahun yang tidak berespon terhadap hematinik perlu dilakukan transfusi.

  • Gagal ginjal, anemia berat yang berkaitan dengan gagal ginjal diobati dengan transfusi sel darah merah maupun dengan eritropoetin manusia rekombinan.

  • Gagal sumsum tulang karena leukemia, pengobatan sitotoksik, atau infiltrat keganasan membutuhkan transfusi sel darah merah dan komponen lain.

  • Penderita yang tergantung transfusi seperti pada talasemia berat, anemia aplastik dan anemia sideroblastik membutuhkan transfusi secara teratur.

  • Penyakit sel bulan sabit, beberapa penderita ini juga membutuhkan transfusi secara teratur, terutama setelah stroke.

  • Indikasi lain untuk transfusi pengganti pada penyakit hemolitik neonatus, malaria berat karena plasmodium falciparum dan septikemia meningokokus.

b. Indikasi untuk transfusi trombosit adalah :

  • Gagal sumsum tulang yang disebabkan oleh penyakit atau pengobatan mielotoksik.

  • Kelainan fungsi trombosit, yaitu berupa kelainan fungsi trombosit yang diturunkan seperti pada penyakit Glanzmann, sindrom Bernard-Soulier, dan defisiensi tempat penyimpanan trombosit. Penderita defek fungsi trombosit yang didapat, sekunder terhadap mieloma, paraproteinemia dan uremia.

  • Trombositopenia akibat pengenceran yang sekunder terhadap transfusi masif atau transfusi pengganti, dan penderita mengalami perdarahan.

  • Pintas kardiopulmoner, baik selama atau setelahnya perdarahan dapat terjadi karena trombositopenia akibat pengenceran, begitu juga karena gangguan fungsi trombosit.

  • Purpura trombositopenia autoimun, walaupun kemungkinan tidak efektif karena trombosit yang ditransfusikan hancur oleh autoantibodi yang sirkulasi.

c. Indikasi transfusi granulosit terbatas untuk kasus tertentu saja. Transfusi granulosit harus dipertimbangkan hanya untuk alasan seperti :
  • Neutropenia persisten dan infeksi berat yang terdapat bukti jelas infeksi bakteri atau jamur yang tidak dapat dikendalikan dengan pengobatan dengan antibiotik yang tepat selama 48-72 jam.

  • Fungsi neutrofil abnormal dan infeksi persisten seperti pada penyakit granulomatosa kronis dan sebagian kasus mielodisplasia.

  • Sepsis neonatus, terutama pada bayi prematur dengan sepsis dapat mengalami manfaat transfusi granulosit, walaupun keefektifannya tidak terbukti.

d. Fresh Frozen Plasma

- Untuk mengoreksi defisiensi faktor pembekuan/pengentalan di (dalam) suatu pendarahan pasien dengan berbagai defisit faktor pembekuan atau pengentalan (penyakit hati, DIC, transfusi masive)

- Warfarin yang berlebihan atau kekurangan vitamin K, proses perbaikan coagulopathy yang diperlukan di dalam 12-24 jam

pasien dengan perdarahan atau pasien dengan resiko pendarahan tinggi

- Penggantian defisiensi dalam Faktor V dan XI

e. Cryoprecipitate

- Hypofibrinogenemia - Fibrinogen <>

· Transfusi raksasa(masive)

· defisiensi kongenital

· defisiensi yang didapat ( misalnya DIC)

- kekurangan Faktor XIII

- Uremia, dengan perdarahan yang tak bereaksi dengan therapy non-transfusion ( misalnya, dialisis, desmopressin)

- Dysfibrinogenemia ( disfungsi fibrinogen)


II.5. Komplikasi transfusi (6)

Komplikasi transfusi terbagi menjadi lokal dan umum.

Komplikasi lokal yaitu :

  • Kegagalan memilih vena.

  • Fiksasi vena yang tidak baik.

  • Problem ditempat tusukan.

  • Vena pecah selama menusuk.

Komplikasi umum yaitu :

  • Reaksi-reaksi transfusi.

  • Penularan atau transmisi penyakit infeksi.

  • Sensitisasi imunologis

  • Transfusi haemochromatosis.

II.6. Reaksi transfusi (6)

  1. Reaksi pyrogenik dapat timbul selama atau setelah transfusi, reaksi khas berupa peningkatan temperatur antara 38°C-40°C. Bisa disertai dengan menggigil, kemerahan, kegelisahan dan ketegangan, jika transfusi dihentikan reaksi dan kegelisahan akan hilang.

Pyrogen mungkin terdapat dalam material yang ditransfusikan atau dari alat yang dipakai untuk transfusi. Pyrogen merupakan produk metabolisme bakteri.

  1. Reaksi alergi terdiri dari 2 mekanisme yaitu antigen dari donor dan antibodi dalam serum orang sakit bereaksi, antibodi dalam serum donor yang secara pasif ditransfer pada pasien beredar dengan antigen yang ada pada pasien. Antigen mungkin terdapat pada sel darah putih atau trombosit atau pada plasma donor.

3 reaksi alergi :

- Anafilaksis dengan gejala syok disertai atau tanpa pireksia, dapat terjadi kegagalan sirkulasi primer akut, nadi cepat, tekanan darah turun, pernapasan berat.

- Urtikaria bersifat umum, reaksi berat dapat timbul asma, peningkatan temperatur, menggigil, sakit kepala, nausea, muntah dan pernapasan berat.

- Pireksia sulit dibedakan dengan reaksi pirogen.

  1. Sirkulasi yang overload terjadi karena setelah pemberian yang cepat dan banyak terutama karena tambahan cairan koloid dan seluler, terjadi terutama pada penderita anemia, kelainan jantung atau degenerasi pembuluh darah. Reaksi demam dapat mendahului reaksi muatan sirkulasi berlebih.

  2. Reaksi hemolitik terjadi setelah transfusi darah inkompatibel, reaksi yang diakibatkan oleh transfusi darah yang sudah hemolisis invitro. Mekanisme kerusakan sel darah merah non imunologis/kerusakan invitro.

  3. Reaksi darah yang terkontaminasi bakteri khas dengan tanda kenaikan temperatur sampai 42°C, gangguan sirkulasi perifer, hypotensi dan nadi cepat.

  4. Intoksikasi citrat akibat pengumpulan citrat dalam darah dan pengurangan ion calcium, citrat diekskresikan oleh ginjal dan dimetabolisme dalam hepar, dapat terakumulasi dalam darah selama transfusi pasien dengan penyakit liver dan ginjal yang berat dan dapat terjadi gagal jantung.


BAB III

KESIMPULAN


  1. Transfusi darah ialah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran darah penerima.

  2. Macam-macam bentuk sediaan darah dan komponen darah yaitu darah lengkap (whole blood), sel darah merah, suspensi granulosit/leukosit pekat, suspensi trombosit dan plasma.

  3. Manfaat komponen darah agar pasien memperoleh hanya komponen darah yang diperlukan.

  4. Komplikasi transfusi terbagi menjadi lokal dan umum.

  5. Reaksi transfusi terdiri dari reaksi pyrogenik, reaksi alergi, sirkulasi yang overload, reaksi hemolitik, reaksi darah yang terkontaminasi dan reaksi intoksikasi citrat.


DAFTAR PUSTAKA



  1. Contreras, M., Penerjemah Oswari, J., Petunjuk Penting Transfusi, Ed. 2, Jakarta EGC 1995.

  2. Hassan, R., dkk. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta 2002 hal : 483-490.

  3. Rustam, M., Almanak Transfusi Darah, Lembaga Pusat Transfusi Darah Palang Merah Indonesia, Jakarta 1977 Hal : 65- 69.

  4. Sejarah Transfusi dalam www.google.com

  5. Transfusion Guidelines dalam www.google.com

  6. -, Pelatihan Teknologi Transfusi Darah Bagi Dokter Unit Transfusi Darah, Angkatan XX, Jakarta 2005.


LIPID

Lipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)

Penggolongan lipid

  1. Lipid sederhana

    1. lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol

    2. lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan BM besar

  2. Lipid campuran, yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam lemak

    1. fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat

    2. glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat

    3. lipoprotein, lipid yang mengandung protein

  3. Derivat lipid, yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol dan benda-benda keton.

Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah

    1. trigliserid

    2. fosfolipid

    3. kolesterol

    4. asam lemak bebas

Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak adalah trigliserida (teriester dari gliserol). Perbedaannya adalah pada suhu kamar lemak berbentuk padat, minyak berbentuk cair.

Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang.

Contoh:

CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH

CHO2C(CH2)16CH3 + 3 H2O CHOH + 3CH3(CH2)16COOH

CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH

Tristearin gliserol asam stearat

Tripalmetin + 3H2O gliserol + asam palmitat

Hampir semua asam lemak yang terdapat di alam mempunyai jumlah atom karbon genap, karena sam ini dibiosintesis dari gugus asetil berkarbon dua dalam asetil Ko-A.

Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan rangkap.

Contoh :

Nama asam

Jumlah

atom C


Formiat

Asetat

Propionat

Butirat

Valerat

Kaproat

Oktanoat

Dekanoat

Laurat

Miristat

Palmitat

Stearat

Arakhidat

Behenat

lignoserat


1

2

3

4

5

6

8

10

12

14

16

18

20

22

24


Asam lemak tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.

Contoh :

Jumlah atom C,jumlah dan posisi ikatan rangkap

Seri

Nama sistematik

Nama Lazim

Keterangan


16:1;9

18:1;9

18:2;9,12

18:3;6,9,12

18:3;9,12,15

20:4;5,8,11,14

20:5;5,8,11,14,17

22:1;13

24:1;15



ω7

ω9

ω9

ω9

ω6

ω6

ω3

ω6

ω3




Heksadekanoat

Oktadekanoat

Oktadekadienoat

Oktadekatrienoat

Oktadekatrienoat

Eikosatetraenoat

Eikosapentaenoat

Dokosenoat

Tetrakosanoat


Palmitoleat

Oleat

Linoleat

Linolenat (g)

Linolenat (a)

Arakhidonat

Timnodonat

Erusat






Asam essensial

Asam essensial

Asam essensial

Asam essensial





Reaksi-reaksi lemak

  1. Hidrolisis

    1. dengan air berlebihan

    2. denagn basa (penyabunan

    3. dengan enzim

  2. Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin

  3. Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak

Sebab :

      • auto oksidasi

oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas, aldehid, keton, dengan bau tengik

Pencegahan diberi antioksidan : vitamin E, hidrokinon

      • hidrolisis, menghasilkan asam lemak

      • bakteri, hidrolisis, dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil keton-metil keton dengan bau tidak sedap.

Fungsi lemak :

  1. sebagai makanan

  2. isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi keluarnya panas dari tubuh

  3. zat pelindung

  4. digunakan pada pembuatan sabun

  5. digunakan pada pembuatan gliserol

  6. cat pakaian minyak, digunakan minyak pengering yang mengandung sisa asam lemak dengan banyak ikatan C-C. Dapat dioksidasi pada suhu kamar, membentuk zat yang keras dan tahan air (water proof)

  7. dll

Pemeriksaan Lemak

  1. Tetapan fisika

  2. Tes kimia

    1. bilangan asam (ketengikan)

    2. bilangan penyabunan (BM minyak)

    3. bilangan iodium (ketidak jenuhan minyak)

    4. bilangan setil (jumlah gugus OH-alkohol)

    5. Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 2-6)

    6. Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 6-12)


Sabun dan detergen

Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam Na) dari asam-asam lemak. Sabun terutama mengandung C16 dan C18.

Contoh penyabunan :

kalor

Tristearin + 3 NaOH gliserol + Na stearat

kalor

Tripalmitat + 3 NaOH gliserol + Na palmitat


Lapisan air pada gliserol, dipisahkan, gliserol dimurnikan dengan penyulingan. Sabun dimurnikan dengan pendidihan dalam air bersih, untuk membuang NaOH yang berlebih, NaCl dan gliserol. Zat tambahan ditambahkan (pewarna, pewangi). Sabun padat dilelehkan dan dituang dalam cetakan. Kegunaan sabun adalah dapat mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan.

Sabun termasuk kelas umum dalam surfaktan , yaitu senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air. Molekul surfaktan mengandung satu ujung hidrofob (satu rantai hidrokarbon atau lebih) dan satu ujung hidrofil.

Kekurangan sabun mengendap dalam air sadah (air yang mengandung Ca,Mg dan Fe)

Detergen adalah surfaktan anionik, garam dari sulfat atau sulfonat berantai panjang dari Na (RSO3Na dan ROSO3Na). Kelebihan detergen adalah tidak mengendap dalam air sadah. Kekurangan detergen adalah rantai hidrokarbon tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga lolos dalam instalasi pengolahan limbah tanpa berubah, sehingga menyebabkan sungai berbusa-busa, atau bahakan air PAM juga berbusa.

Sekarang dikembangkan detergen yang biodegradabel (rantai hidrokarbon lurus), sehingga bisa didegradasi oleh mikroorganisme.

Contoh :

  1. Na dodesil sulfat

  2. Na p-dodesilbenzenasulfat

Fosfolipid

Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.

Contoh :

    1. Glisero fosfolipid : kalau alkoholnya gliserol

  1. asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol

  2. fosfatidil kolin (lesitin)

  3. fosfatidil etanolamin

  4. fosfatidil inositol

  5. fosfatidil serin

  6. lisofosfolipid

  7. plasmalogen

    1. Sfingofosfolipid : alkoholnya sfingosin

Termasuk di dalamnya sfingomielin


Glisero fosfolipid

1. Asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol

Penting sebagai perantara dalam sintesis triasilgliserol dan fosfolipid, ditemukan sedikit dalam jaringan

2. Fosfatidilkolin (lesitin)

Lesitin mengandung asam lemak, gliserol, asam fosfat dan kolin. Lesitin tersebar luas dalam sel-sel tubuh dan mempunyai tugas metabolik dan struktur misal dalam membran.

Dipalmitil lesitin adalah zat yang sangat efektif untuk mencegah perlengketan permukaan dalam paru-paru yang disebabkan tegangan permukaan. Tidak adanya dipalmitil lesitin pada paru-paru bayi prematur menyebabkan gangguan pernafasan.

3. Fosfatidiletanolamin (sefalin)

Sefalin berbeda dari lesitin hanya pada penggantian kolin oleh etanolamin.

4. Fosfatidilinositol

5. Fosfatidilserin

Fosfatidilserin mengandung asam amino serin, sebagai pengganti etanolamin.

6. Lisofosfolipid

Adalah fosfoasilgliserol yang mengandung hanya satu radikal asil, misalnya lisolesitin.

7. Plasmalogen

Senyawa ini merupakan 10% fosfolipid otak dan otot. Secara struktural plasmalogen menyamai fosfatidiletanolamin tetapi mempunyai ikatan eter pada posisi karbon C1 sebagai pengganti ikatan ester. Radikal alkil merupakan alkohol tidak jenuh

Sfingofosfolipid

1. Sfingomielin

Sfingomielin ditemukan dalam jumlah besar dalam otak dan jaringan syaraf. Pada hidrolisis sfingomielin menghasilkan asam lemak, asam fosfat, kolin dan amino alkohol kompleks yaitu sfingosin.Tidak terdapat gliserol. Kombinasi sfingosin dan asam lemak disebut seramida, struktur yang juga ditemukan pada glikolipid.

Terpen

Adalah suatu senyawa yang mempunyai rasio atom karbon dan hidrogen 5:8. Banyak dijumpai pada minyak atsiri, yaitu komponen tumbuhan yang mempunyai bau khas yang dapat dipisahkan dari komponen tumbuhan lain dengan penyulingan. Terpen tersusun dari senyawa yang mempunyai gabungan kepala – ke ekor dari satuan kerangka isoprena. Sehingga terpena juga disebut isoprenoid. Terpen dapat mengandung satu, dua atau lebih kerangka isopren. Struktur mirip terpen yang mengandung unsur lain disamping C dan H disebut terpenoid.

Klasifikasi terpen berdasarkan banyaknya pasangan satuan isopren yang dikandungnya.

Klas

Jumlah atom karbon

Jumlah satuan isopren

Monoterpen

Seskuiterpen

Diterpen

Triterpen

tetraterpen

10

15

20

30

40

2

3

4

6

8

Suatu terpen yang lebih tinggi, yaitu skualen dan lanosterol merupakan zat antara dalam biosintesis steroid.

Wortel mengandung tetraterpen yang berwarna jingga yang disebut karoten. Karoten dapat dipaksa pisah secara enzimatis menjadi dua vitamin A. Reaksi pemecahan karoten menjadi vitamin A lihat di buku.

Feromon

Feromon adalah bahan kimia yang dikeluarkan oleh serangga pada satu spesies sehingga menyebabkan suatu tanggapan dari serangga lain pada spesies yang sama. Ada beberapa macam feromon, diantaranya feromon tanda bahaya, feromon penunjuk adanya lokasi makanan, feromon seks oleh lebah betina, dsb.

Geraniol dan sitrat, suatu terpen, merupakan feromon rekrut untuk lebah madu, isoamil asetat (non terpen) merupakan feromon tanda bahaya.

CH2OH CHO

CH3COCH2CH2CH(CH3)2

Steroid

Steroid adalah suatu senyawa yang mempunyai cincin tetrasiklik, seperti gambar di bawah ini. Steroid terdapat pada hampir semua tipe kehidupan, dengan berbagai macam fungsi penting. Pada hewan steroid bertindak sebagai hormon.

Steroid dibiosintesis dari skualen yaitu suatu triterpen, yang diperoleh dari kondensasi dua molekul farnesol. Selanjutnya akan terbentuk lanosterol, suatu zat antara yang dapat diubah menjadi kolesterol dan steroid lain.

Steroid-steroid penting :

Kolesterol merupakan steroid penting, dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan.Batu kandung empedu dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa antara yang dibutuhkan pada biosintesis hormon steroid.

Kortison dan kortisol (hidrokortison), merupakan hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Keduanya digunakan secara meluas sebagai obat peradangan karena alergi atau encok. Aktifitas mirip steroid dijumpai pula pada steroid sintetik, misalnya prednison, juga digunakan pada encok.

Hormon seks, dihasilkan terutama dalam testes dan indung telur, produksinya diatur oleh hormon yang ada dalam otak (pituitary gland). Hormon jantan disebut androgen, hormon betina disebut estrogen, dan hormon kehamilan disebut progestin. Pada wanita hamil adanya hormon progesteron, akan menekan ovulasi dan menstruasi. Progestin sintetik biasa digunakan untuk menekan ovulasi sebagai metode pembatasan kehamilan.

Asam-asam empedu (bile acids), dijumpai dalam kelenjar empedu, diproduksi di hepar, dan disimpan dalam kandung empedu tersebut. Asam-asam empedu (misal aam kolat) disekresikan ke usus dalam kombinasinya dengan garam Na dari glisin atau taurin. Ikatan antara asam empedu dan aam amino berupa ikatan amida antara gugus karboksil asam empedu dan gugus amino dari asam amino. Dalam bentuk gabungan inilah, asam empedu-asam amino berperan menjaga agar lipid teremulsikan dalam usus, sehingga melancarkan pencernaan lipid.


ABORSI

AGAMA DAN ABORSI

Kami akan membahas hal ini dari segi agama Islam (Al-Quran & Aborsi) serta agama Kristen (Alkitab & Aborsi) untuk menggambarkan pemahaman lebih lanjut mengenai aborsi dan agama. Pertama-tama kami akan membahasnya dari segi agama Islam dan kemudian dari segi agama Kristen.

Al-Quran & Aborsi

Umat Islam percaya bahwa Al-Quran adalah Undang-Undang paling utama bagi kehidupan manusia. Allah berfirman: “Kami menurunkan Al-Quran kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS 16:89) Jadi, jelaslah bahwa ayat-ayat yang terkandung didalam Al-Quran mengajarkan semua umat tentang hukum yang mengendalikan perbuatan manusia.

Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa hukuman bagi orang-orang yang membunuh sesama manusia adalah sangat mengerikan.

Pertama: Manusia - berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah yang mulia.

Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.”(QS 17:70)

Kedua: Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.

Di dalam agama Islam, setiap tingkah laku kita terhadap nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32)

Ketiga: Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang.

Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Alangkah salah pemikirannya. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)

Keempat: Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah Allah.

Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan medis dikenal dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang merupakan tindakan kriminal – tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)

Kelima: Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita.

Sejak kita masih sangat kecil dalam kandungan ibu, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan:”Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.”(QS: 53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah yang dibunuh dalam proses aborsi.

Keenam: Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah.

Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian menjadi segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi membunuh janin secara paksa!

Ketujuh: Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung tinggi kehidupan.

Hamil diluar nikah berarti hasil perbuatan zinah. Hukum Islam sangat tegas terhadap para pelaku zinah. Akan tetapi Nabi Muhammad SAW – seperti dikisahkan dalam Kitab Al-Hudud – tidak memerintahkan seorang wanita yang hamil diluar nikah untuk menggugurkan kandungannya: Datanglah kepadanya (Nabi yang suci) seorang wanita dari Ghamid dan berkata,”Utusan Allah, aku telah berzina, sucikanlah aku.”. Dia (Nabi yang suci) menampiknya. Esok harinya dia berkata,”Utusan Allah, mengapa engkau menampikku? Mungkin engkau menampikku seperti engkau menampik Ma’is. Demi Allah, aku telah hamil.” Nabi berkata,”Baiklah jika kamu bersikeras, maka pergilah sampai anak itu lahir.” Ketika wanita itu melahirkan datang bersama anaknya (terbungkus) kain buruk dan berkata,”Inilah anak yang kulahirkan.” Jadi, hadis ini menceritakan bahwa walaupun kehamilan itu terjadi karena zina (diluar nikah) tetap janin itu harus dipertahankan sampai waktunya tiba. Bukan dibunuh secara keji.

HUKUM DAN ABORSI

Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”

Yang menerima hukuman adalah:

  1. Ibu yang melakukan aborsi

  2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi

  3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi

Beberapa pasal yang terkait adalah:

Pasal 229

1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib,
bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka
dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.

Pasal 341

Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 342

Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Pasal 343

Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.

Pasal 346

Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pasal 347

1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun.

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.

Pasal 348

1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun enam bulan.

2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 349

Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.

RESIKO ABORSI

Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”.

Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.

Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi:

  1. Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik

  2. Resiko gangguan psikologis

Resiko kesehatan dan keselamatan fisik

Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:

  1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat

  2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal

  3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan

  4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)

  5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada
    anak berikutnya.

  6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)

  7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)

  8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)

  9. Kanker hati (Liver Cancer)

  10. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya

  11. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)

  12. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)

  13. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)


Resiko kesehatan mental

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.

Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review (1994).

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:

  1. Kehilangan harga diri (82%)

  2. Berteriak-teriak histeris (51%)

  3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)

  4. Ingin melakukan bunuh diri (28%)

  5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)

  6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)

Di luar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

P H B S


Kesibukan individu dalam kegiatan sehari-hari telah melupakan banyak hal. Hal-hal yang sebetulnya sederhana dan sebaiknya dikerjakan, terkadang diabaikan. Manusia dalam mengisi kehidupannya melakukan berbagai aktivitas melalui berbagai kegiatan. Daftar panjang pekerjaan yang harus dilakukannya telah banyak melupakan banyak hal. Sebagian besar waktu digunakan untuk menyelesaikan tuntutan hidup. Padahal banyak masalah yang terabaikan yang mungkin mempunyai nilai yang tinggi bagi dirinya dimana salah satunya adalah kesehatan.

Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan berperilaku hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.


Keuntungan berperilaku hidup sehat :

  • Merasa tenteram, aman dan nyaman, memiliki rasa percaya diri, hidup seimbang, tidur nyenyak.

  • Berpenampilan lebih sehat dan ceria

  • Sukses dalam pekerjaan

  • Menikmati kehidupan sosial di lingkungan keluarga, handai taulan dan tetangga


1. PEMERIKSAAN KEHAMILAN DILAKUKAN MINIMAL 4 X

Tujuan pemeriksaan wanita hamil adalah menyiapkan ia sebaik-baiknya baik secara fisik maupun mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan setelah melahirkan mereka sehat dan normal, tidak hanya fisik, tetapi juga mental.

Wanita menikah yang terlambat haidnya sekurang-kurangnya 1 bulan harus sebaiknya memeriksakan kesehatannya karena besar kemungkinan adanya kehamilan sehingga bidan atau dokter langsung dapat memberikan perawatan untuk Ibu hamil.

Ibu yang sedang hamil, harus mengetahui beberapa hal yang penting :

  1. Ibu hamil perlu menjaga diri agar tetap sehat dan kuat, supaya dapat melahirkan anak yang sehat dan kuat pula. Karena itu ibu perlu memeriksakan kehamilan secara teratur ke Posyandu atau Puskesmas, paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :

  • Kehamilan 3 bulan 1 kali

  • Kehamilan 6 bulan 1 kali

  • Kehamilan 7-9 bulan 2 kali

  1. Selama kehamilan Ibu perlu mendapat imunisasi TT untuk melindungi bayi ibu dari serangan penyakit Tetanus yang biasa menyerang bayi baru lahir sampai berumur 1 bulan. Bila bidan atau petugas imunisasi tidak datang ke Posyandu, Ibu harus datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilan dan memperoleh imunisasi. Pemeriksaan kehamilan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, 2 diantaranya juga sekaligus untuk mendapatkan imunisasi TT.

  2. Mulai kehamilan 6 bulan perlu minum pil zat besi 1 butir sehari secara teratur agar tetap sehat dan kuat sehingga Ibu dapat melahirkan dengan selamat. Ada kemungkinan karena pil zat besi tersebut Ibu akan susah buang air besar, tapi hal ini bisa diatasi dengan lebih banyak makan sayuran daun hijau.

  3. Pada pemeriksaan kehamilan tersebut, Ibu akan diperiksa tekanan darahnya dan juga penimbangan berat badan.

  4. Cukup istirahat, makan makan yang bergizi, menjaga kebersihan badan dan jika meminum obat harus dengan petunjuk dokter.


2. KEIKUTSERTAAN DALAM KB


Mengikuti Keluarga Berencana akan membantu kita mengatur kelahiran karena kita bisa merencanakan kapan akan hamil dan kapan tidak akan hamil. Inti dari Keluarga Berencana adalah mengatur kehamilan. Yang dimaksud dengan mengatur kehamilan adalah:

  • Mengatur agar kehamilan terjadi pada usia aman yaitu antara 20 tahun sampai 35 tahun. Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa usia ini merupakan kondisi terbaik dari seorang wanita. Jika seorang wanita hamil di luar dari rentang umur ini, maka akan terjadi peningkatan faktor resiko penyulit pada kehamilan dan persalinan bagi wanita tersebut.

  • Mengatur jarak antara 2 kelahiran antara 2 sampai 4 tahun, karena pada saat itu kondisi ibu telah pulih benar

  • Mengatur jumlah kelahiran dimana jumlah yang dianjurkan adalah 2 kali dan maksimal 3 kali. Hal ini penting karena terlalu sering melahirkan juga akan meningkatkan faktor resiko penyulit pada persalinan ibu tersebut.


Ada banyak metode yang dapat dipakai untuk mengikuti program Keluarga Berencana. Mulai dari alat KB untuk ibu, sampai alat KB untuk bapak juga tersedia. Perlu pemeriksaan dan konsultasi cermat antara pasangan akseptor KB dengan dokter tentang pemilihan alat KB yang tepat bagi pasangan tersebut.
Manfaat ber-KB :

  1. mencegah kurang darah

  2. Ibu menjadi sehat

  3. Anak menjadi sehat

  4. Rumah tangga lebih terawat.


3. PENIMBANGAN BALITA 8 KALI TIAP TAHUN


Untuk mengetahui pertumbuhan anak, anak harus ditimbang setiap bulan sampai berumur lima tahun. Hasil setiap kali penimbangan dicatat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) yang disediakan pada tempat-tempat yang disediakan Posyandu.

Berat badan anak naik bila mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita warna yang lebih tua dibandingkn dengan penimbangan sebelumnya, artinya anak tersebut sehat. Berat badan anak tidak naik apabila: turun, tetap, atau bertambah tetapi pindah ke pita warna yang lebih muda, artinya anak tidak sehat.

Pada KMS tidak hanya berat badan anak yang dicatat tetapi juga keadaan kesehatan anak, makanannya dan lain-lain. Bila terjadi gangguan terhadap kesehatan nak, dapat diberikan pertolongan oleh petugas kesehatan atau kalau perlu dirujuk ke Puskesmas. Hal ini merupakan manfaat lain dari penimbangan anak setiap bulan.

Ibu yang memiliki anaka berusia 0-5 tahun, ada beberapa hal yang perlu diketahui :

  1. Anak umur 0-5 tahun perlu ditimbang setiap bulan. Penimbangan akan menunjukkan kepada kita anak tumbuh baik atau tidak. Jika anak tidak tumbuh petugas atau kader Posyandu atau Puskesmas akan membantu agar anak tumbuh menjadi baik.

  2. Bila anak berat badannya naik, berarti anak tumbuh dengan baik. Teruskan penimbangan pada bulan berikutnya.


4. JUMLAH SIKAT GIGI = JUMLAH ANGGOTA KELUARGA


Mulut merupakan pintu gerbang masuknya makanan dan minuman, dibentuk oleh ranhang atas dan rahang bawah serta bibir , gigi, pipi, langit-langit, lidah dan ludah. Setiap bagian tersebut, mempunyai fungsi masing-masing. Sisa-sisa makanan yang halus dan tidak berwarna setelah kita makan akan melekat pada permukaan gigi terutama pada daerah perbatasan gusi dengan gigi. Sisa-sisa makanan inilah yang disebut plak yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Proses inilah yang jika terus dibiarkan akan membuat lubang gigi (gigi keropos), gusi berdarah, mulut berbau, da akhirnya dapat terjadi kerusakan gigi yang permanen hingga harus dicopot.

Salah satu usaha untuk mencegahnya yaitu dengan pemeliharaan kesehatan gigi, dengan cara :

  1. Jagalah kebersihan mulut, dengan menyikat secara teratur sesudah makan, sebelum tidur, dan sesudah jajan.

  2. Hindarilah makan yang dapat merusak gigi seperti permen dan coklat.

  3. Gigi yang sudah berplak atau karang gigi secepatnya dibersihkan sehingga kuman yang ada pada karang gigi tidak dapat berkembang.

  4. Gunakanlah sikat gigi 1 buah untuk 1 orang. Jangan memakai sikat gigi bersama-sama karena dapat menyebarkan kuman-kuman bakteri gigi dan mulut dari gigi yang sakit ke gigi yang sehat.

  5. Periksakanlah gigi secara teratur kedokter gigi atau puskesmas minimal 6 bulan sekali.


5. ANGGOTA KELUARGA TIDAK MINUM-MINUMAN KERAS


Minum-minuman keras dapat membahayakan kesehatan kita, dia juga dapat membuat kita ketergantungan (ada rasa ingin meminumnya lagi) selain itu akan merogoh saku kita semakin banyak dan banyak lagi. Penyakit yang dapat diakibatkan minum-minuman keras adalah gangguan pada hati, pusing, mata merah, tenaga berkurang (cepat lelah), tidak sadar bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan dan tindakan kejahatan tanpa disadari. Jika terjadi pada keluarga kita dalam satu rumah ada yang minum-minuman keras maka akan sering terjadi pertengkaran keluarga, menjadi contoh yang tidak baik untuk anggota keluarga yang lain (istri dan anak-anak) dan keluarga menjadi tidak harmonis karena minum-minuman keras dapat membuat kita hilang kendali terhadap emosi.


6. ANGGOTA KELUARGA TIDAK ADA YANG MEROKOK



Asap rokok amat berbahaya bagi kesehatan anda. Di dalam rokok banyak mengandung zat kimia yang jumlahnya mencapai 4.000 jenis dan 63 di antaranya dapat menyebabkan penyakit kanker. Penyakit lain yang dapat ditimbulkan akibat rokok adalah Penyakit Jantung, Penyakit paru-paru, Penyakit flu (hidung berair), Batuk, Laringitis, Sakit Kepala, Infeksi Virus dan masih banyak lagi penyakit berbahaya lainnya.

Maka dari itu, berhentilah merokok jika anda ingin terbebas dari penyakit yang ditimbulkan oleh asap rokok. Merokok juga memberi kesan buruk kepada keluarga dan orang sekeliling anda. Bagi ibu hamil yang merokok atau menghisap asap rokok dapat menyebabkan kecacatan pada janin atau janin mati dalam kandungan. Kemudian efek untuk orang yang tidak merokok khususnya balita dan anak-anak asap rokok dapat menyebabkan si anak mengalami perkembangan paru-paru yang lambat. Selain itu merokok dapat menyebabkan penyakit asma.
Manfaat berhenti merokok :

  1. Hidup lebih lama

  2. Dapat menghindari racun yang ada dalam rokok.

  3. Dapat melindungi diri, keluarga dan orang lain dari bahaya merokok.

  4. Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.

  5. Dapat meningkatkan kecerdasan serta memiliki tubuh yang sehat

  6. Gigi lebih putih dan segar

    Cara-cara untuk berhenti merokok:

    1. Tanamkan pada diri untuk berhenti merokok.

    2. berfikir positif.

    3. adanya dukungan dari orang sekitar.

    4. gunakan terapi pengganti nikotin.


7. MELAKSANAKAN PSN (PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK) TIAP MINGGU

Pemberantasan sarang nyamuk dapat dilakukan dengan cara 3 M, yaitu antara lain :

  1. Menguras bak mandi

  2. Menutup tempat-tempat air

  3. Mengubur benda-benda yang dapat menampung air

Menguras yaitu mengganti air dalam bak mandi, menyikat dinding bak mandi dan penampungan air seminggu sekali. Menutup tempat-tempat air yaitu menutup tempat penampungan air supaya tidak dijadikan tempat bersarangnya nyamuk sehingga nyamuk tidak berkembang biak. Mengubur yaitu mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. Memperbaiki saluran air dan talang air yang tidak lancar dan rusak. Selain dari 3 M tersebut sebaiknya kita juga melakukan pembersihan lingkungan dari sampah-sampah yang berserakan atau sampah sampah yang tidak pada tempatnya. Selain jadi sumber penyakit juga sampah bisa mengganggu keindahan lingkungan, juga bau sampah menyebabkan terganggunya pernafasan.


8. MAKAN 3 KALI SEHARI

Ada dua hal yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari yaitu adanya pertumbuhan dan gerakan atau kegiatan yang dilakukan. Seseorang butuh makanan untuk pertumbuhan dan kerja. Namun ada hal lain yang tidak terlihat, seperti gerakkan dan kejadian di dalam tubuh kita, misalnya denyut jantung, paru, saluran pencernaan dan sebagainya. Gerakkan atau kegiatan ini berjalan dalam tubuh dengan lancar, teratur dan terus-menerus. Untuk melakukan kegiatan di atas maka tubuh membutuhkan unsur yang disebut zat gizi/makanan.

Kegunaan makanan bagi tubuh :

    1. Makanan sebagai zat pemberi tenaga, makanan bermanfat memberi kekuatan bagi tubuh dan dapat menghilangkan rasa lapar.

    2. Makanan untuk membangun tubuh, makanan atau zaat yang dapat membengun dan tumbuh pada manusia disebut juga zat pembangun.

    3. Makanan untuk mengatur pekerjaan dalam tubuh, ada kejadian sehari-hari yang kurang mendapat perhatian kita. Misalnya terjadi pembekuan darah pada saat tangan teriris. Pada tempat yang dingin, tubuh mengadakan gerakkan sendiri, yaitu menggigil, untuk maksud menyesuaikan suhu dalam tubuh dan suhu di sekeliling manusia. Makanan mempunyai zat pengatur, yang peranannya adalah mengatur pekerjaan di dalam tubuh.

Seseorang dapat makan dua atau tiga kali dalam sehari, tergantung dari kebiasaan makan seseorang di keluarganya. Yang perlu diperhatikan adalah susunan bahan makanan serta jumlahnya, untuk berbagai golongan umur. Disarankan agar makanan yang dimakan setiap waktu makan mempunyai kadar gizi yang kurang lebih sama. Makanan yang sehat berarti makanan tersusun mengandung ketiga fungsi zat gizi di atas, dalam jumlah dan mutu yang sesuai bagi tiap-tiap orang. Makanan yang dimakan sehari-hari umumnya terdiri dari sepiring nasi, sepotong lauk, semangkuk sayuran, dan kadang-kadang juga ada penyegar seperti buah.


9. ANGGOTA KELUARGA MENGGUNAKAN AIR BERSIH


Yang dimaksud dengan sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak, sedangkan lingkungan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.

Salah satu kebutuhan dasar manusia yang berasal dari lingkungan adalah air. Air ini diperlukan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, membersihkan, dan untuk keperluan-keperluan lainnya. Untuk ini diperlukan air yang memenuhi syarat kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas.

Air rumah tangga dikatakan memenuhi syarat bakteriologis bila:

  • Tidak mengandung suatu bibit penyakit

  • Tidak mengandung bakteri tinja manusia

Karena bibit penyakit dapat keluar bersama tinja manusia, maka disyaratkan air rumah tangga tidak dikotori oleh tinja manusia.

  • air bersih yaitu air tersebut harus memenuhi kriteria yaitu jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.


10. ANGGOTA KELUARGA MENGGUNAKAN JAMBAN YANG SEHAT


Dalam kehidupan sehari-hari banyak faktor di lingkungan kita yang dapat mengganggu atau merugikan kesehatan bila tidak ditangani dengan sebaik-baiknya, mulai dari pembangunan rumah, kebersihan pekarangan, pembuangan kotoran, penyediaan air minum, pemberantasan serangga penular penyakit dan lain-lain.

Pada umumnya, setiap penderita penyakit perut yang menular, di dalam tubuhnya mengandung kuman-kuman penyakit. Kuman tersebut dibawa keluar melalui kotorannya. Jika kotoran tidak tersebar keman-mana, bibit-bibit penyakitpun tidak tersebar. Hal ini dapat dicapai bila kita membiasakan diri buang kotoran di jamban (kakus) yang memenuhi syarat, sehingga kuman-kuman penyakit tidak mencemari sumber air, permukaan tanah dan tidak terjangkau lalat atau serangga lain.

Keuntungan memilik jamban sehat adalah:

  • Meningkatkan kebersihan lingkungan

  • Mencegah penularan penyakit perut.

  • Menghilangkan bau busuk.

  • Mudah dipakai / dicapai baik siang, malam ataupun waktu hujan.

Macam-macam jamban:

  1. Jamban Cemplung

Adalah jamban tanpa leher angsa. Lobang dan tempat jongkoknya berada di atas sumuran dan dilengkapi dengan tutup yang dapat diangkat dan dipasang. Tutup ini berguna untuk mengurangi tersebarnya bau busuk dan mencegah masuknya lalat atau serangga lain.

Bagian-bagiannya adalah:

  1. Lantai jamban

  2. Lubang jamban

  3. Tutup lubang

  4. Sumuran

  5. Rumah jamban

  1. Jamban Leher Angsa

Jamban leher angsa mempunyai:

    1. Lantai dan tempat jongkok

    2. Penampungan pertama kotoran berbentuk leher angsa

    3. Sumuran tempat penampungan kotoran

    4. Rumah jamban

Jamban leher angsa dapat juga dibuat dengan memakai saluran pembuang kotoran dari tempat penampungan ke tempat penampungan kotoran. Leher angsa selalu berisi air dan berguna untuk:

  • Mencegah bau busuk

  • Mencegah masuknya lalat atau serangga lain

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam membuat rumah jamban:

  1. Ruangan cukup leluasa untuk bergerak.

  2. cahaya dalam ruangan cukup terang.

  3. lubang pertukaran hawa cukup.

  4. lantai tidak licin.

Dalam membuat jamban, perlu diperhatikan bahwa jarak antara sumuran jamban dan sumber air paling sedikit harus 10 meter. Hal ini untuk menjaga agar sumber air tidak tercemari air rembesan dari sumuran jamban. Pencemaran demikian akan lebih mudah terjadi pada musim hujan atau bila lapisan tanah disitu gembur. Akibatnya air akan berbau dan mengandung kuman penyakit. Setelah digunakan jamban harus dipelihara kebersihannya, untuk itu perlu disediakan ember, air, sapu lidi dan sikat lantai.

Menyediakan jamban sehat disetiap keluarga, serta memakai dan memeliharanya dengan baik, berarti mencegah keluarga anda dan masyarakat sekeliling dari serangan penyakit.


11. IKUT DANA SEHAT / JPKM


Pengertian Dana Sehat JPKM

Dana sehat merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan atas azas usaha bersama dan kekeluargaan dengan pembiayaan secara pra-upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaannya dana sehat terbagi dalam beberapa bentuk dan juga untuk mengelompokkannya dibuat stratifikasi agar dalam pembinaan dan pengembangannya dapat memudahkan dalam intervensi dukungan teknis.

Bentuk-Bentuk Dana Sehat

Berdasarkan Kepesertaan, dikelompokan berdasarkan :

1. Administrasi Wilayah

Peserta kelompok ini mengikuti wilayah administrasi atau tempat tinggalnya, seperti RT, RW, Desa atau Kelurahan, Kecamatan dan lainnya. Dana sehat ini merupakan pengembangan dari kegiatan yang terkait dengan pengembangan wilayah administrasi seperti Posyandu, Polindes, dan kegiatan PPK.

a. Institusi Sekolah

Peserta ini dibentuk melalui institusi sekolah sebagai tindak lanjut dari kegiatan UKS. Berdasarkan tingkatannya ada dana sehat tinglat SD, SLTP, dan SMU serta mungkin Perguruan Tinggi.

b. Institusi Keagamaan

Peserta adalah simpatisan atas kesadaran anggota berdasarkan organisasi keagamaan, misalnya Muhammadiyah, NU, Perdaki, dll.

c. Orgasnisasi Koperasi

Peserta ini adalah salah satu kegiatan koperasi yang bersangkutan.

d. Kelompok Seminat

Peserta ini didasarkan pada keanggotaan seseorang pada kelompok tertentu, seperti pedagang kaki lima, akseptor KB, tani, dan lain-lain.

Bentuk-Bentuk Premi

Suatu cara pengumpulan premi dari anggota sangat bervariasi antara dana sehat yang satu dengan yang lain:

1. Berupa Uang

Pola ini mudah diterima bagi kelompok masyarakat yang sudah maju atau sering berhubungan dengan dunia luar, meskipun demikian cara pengumpulannya cukup bervariasi.

2. Berupa Barang

Pembayaran premi dengan dalam bentuk barang, antara lain hasil pertanian, perkebunan yang dikonversi dalam bentuk nilai uang.


3. Dari Sisa Hasil Premi

Premi ini hanya dimiliki dengan peserta yang bergabung dengan koperasi. Karena pada akhir tahun koperasi menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) kemudian atas kesepakatan anggota sebagian dana dari SHU digunakan untuk membayar premi.

4. Berupa Tenaga atau Upah Kerja

Premi dibayar dengan memberikan jasa dalam bentuk tenaga seseorang yang diberi upah, upah tersebut dibayarkan ke Kas Dana Sehat.


12. KELUARGA MENYEDIAKAN OBAT SEDERHANA MINIMAL 3 JENIS


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan bertujuan untuk memberikan pengobatan dan perawatan darurat agar dapat menolong jiwa penderita dan mencegah keadaan lebih parah atau cacat.

Tindakan yang dilakukan dalam memberikan pertolongan pertama:

      1. Panggilah dokter selekas mungkin, atau bila dokter tak mungkin segera datang, kirimkanlah penderita segera ke rumah sakit.

      2. Hentikan perdarahan

      3. Cegah dan atasi syok atau gangguan keadaan umum yang lainnya

      4. Cegah infeksi.

Obat-obat sederhana yang sebaiknya disediakan dalam kotak obat di rumah diantaranya:

  • Oralit, untuk mengatasi diare.

  • Obat untuk mengobati luka kecil

  • Perban, untuk menutup luka

  • Obat penurun panas.

  • Balsem

  • Kayu putih

  • Obat pembersih luka

  • Obat tetes mata


13. KELUARGA MENANAM DAN MENGGUNAKAN TOGA MINIMAL 3 JENIS


TOGA (Tanaman Obat Keluarga) pada umumnya tanaman yang sudah lazim ditanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman. Khasiat tanaman obat digunakan berdasarkan gejala penyakit seperti batuk, demam, pusing dan sebagainya. Dengan demikian lebih dititik beratkan terhadap pengobatan simptomatik, sebelum bersifat pemecahan terhadap sebab penyakit.

Ramuan obat tersebut digunakan untuk pengobatan darurat. Yaitu apabila obat modern tidak segera diperoleh. Jika setelah menggunakan obat tradisional penyakitnya tidak berkurang penderita supaya berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Bahan baku yang digunakan dalam ramuan obat tersebut harus segar atau apabila kering harus dalam keadaan baik. Jangan menggunakan bahan baku yang berkapang, dimakan serangga, atau terkena kotoran hewan. Bahan baku sebelum diramu dibersihkan terlebih dahulu, bahan baku yang segar harus dicuci terlebih dahulu dengan air bersih.

Macam-macam tanaman obat keluarga:

  • Sirih, untuk ramuan obat hidung berdarah atau mimisan.

  • Jahe, untuk ramuan obat sakit kepala karena pilek.

  • Saga, untuk ramuan obat sariawan.

  • Kaca piring, untuk ramuan obat sariawan.

  • Cengkeh, untuk ramuan obat sakit gigi.

  • Dadap serep, untuk ramuan obat demam.

  • Mentimun, untuk ramuan obat demam.

  • Cocor bebek, untuk ramuan obat demam.

  • Bawang merah, untuk ramuan obat demam pada anak.

  • Daun jambu biji, untuk obat mencret.

  • Kembang sepatu, untuk ramuan obat demam pada anak.